Rabu, 21 November 2018

POJOK RESEP INGGRIS KITA

RECIPE 1

CRACERS SHRIMP

 

MATERIAL :

  1. Shrimp fresh three per four pounds gram
  2. Salt
  3. Tapioka starch
  4. Chiken Eggs
  5. Garlic
  6. Red Onion
  7. Scallion
  8. Coriander
TOOL  :

  • Pot
  • Knife
  • Mixer
  • Stove
  • Tray or Container Dryer

HOW TO MAKE  :

First                   : Shrimp pounded dmooth, add flavour, salt, sugar, and  enough water
Second               : Add Tapioka starch and eggs, mix and stir it.
Next                   : The dough formed round and long as Lontong
Then                   : Lontong dough steamed abaout 2 hours and after the mature enough, appointed
                             and left cold, then thinly sliced thin.
After that           : Slice dried 2 - 3 days to dray...and Cracers Shrimp to be ready frying...

SEPENGGAL KATA PEMBUKA

Lama tak jumpa tentu rindu akan semakin membara....Hal ini sangat berkenaan dengan penulis hari ini. Sekian lama Blog ini fakum, maka penulis coba kembali untuk memposting hal-hal yang sekiranya berguna bagi pengunjung yg Budiman....

Kendala tentu amatlah banyak....utamanya dalam mengumpulkan bahan...mengedit serta mempostingnya kehadapan pengunjung.

Harapan penulis Blog ini makin banyak dikunjungi...serta bermamfaat untuk sharing pengetahuan dan pengalaman...Bila para pengunjung ingin mengirimkan artikel...tulisan....dll yang bermamfaat, penulis dengan senang hati menerimanya...demi keberlangsungan Blog kita ini...



Akhir 2018
PENULIS

Jumat, 14 April 2017

OPINI KOE...



SEPENGGAL CATATAN POJOK” ( Antara uang dan kekuasaan)


            Uang Indentik dengan kebutuhan yang mampu memenuhi segala hasrat dan keingian hawa nafsu manusia. Dengan uang maka manusia bisa melakukan apa saja yang syahwatnya terkadang melampaui kemampuannya. Kekuasan yang mengandalkan dahsyatnya Uang mampu merontokkan kekuatan Idealisme manusia jika tidak terbungkus dengan keimanan yang luar biasa tangguh.
          Pada era global yang telah membuka sekat-sekat batas saat ini tentu membawa dampak pada pola pikir, gaya hidup manusia yang lebih gila hedonismenya. Gaya hidup yang mempengaruhi untuk mendapatkan sesuatu dengan cara Instan dan siap saji belaka. Sebagian Orang malas mengikuti proses yang sulit, berat serta berliku untuk naik sampai ke puncak. Jika berbicara mengapa mesti Repot-repot dengan segala hal…?  yang cukup ada Fulus ya…Mulus semuanya. Sebuah Idelogi yang sangat merusak tatanan kemajuan manusi sehingga usaha hanya focus pada “Materealistik” apapun caranya, tidak peduli norma yang tertanam pada keyakinan agama dan relijiusitas di tabrak tanpa rasa sesal dan sungkan.
          Uang mampu menyihir segelintir oknum untuk mengkomersilkan jabatannya. Segala urusan dibuat mudah ketika Fulus berbicara. Coba tilik berita di berbagai media masa marak OTT pungli di berbagai Dinas, Badan dan, Instansi pemerintah yang karena oknum pegawainya merasa itu sah-sah saja. Pertanyaan muncul dibenak kita : “ Bukankah mereka di gaji untuk mengerjakan itu semua berdasarkan tupoksi masing-masing lho kenapa musti pungli lagi….?” Jawabannya sederhana……, Karena gaya hidup mereka yang Hedonis, karena moral mereka sudah pada titik nadir, karena mereka belum belajar pentingnya budaya malu…atau barangkali ciclan mobil, kartu kredit yang naik tagihannya sehingga tak sebanding dengan gajinya yang kerdil alias besar pasak dari pada tiang…..Wallahu Allam……..




APRIL 2007
OLEH : IKHWANHAN..



Kamis, 13 April 2017

DIORAMA JAMBI TEMPO DOELOE 2





JAMBI SEKITARAN 1910 AN.........


Generasi saat ini wajib mengenang sejarah negeri kita, agar penghormatan terhadap Pahlawan dan Pejuang masa lalu menjadi penyemanagat tuk mengisi pembagunan Jambi, terlebih khusus Kab. Sarolangun tercinta..








Jumat, 07 April 2017

DUNIA CERPEN SISWA 2017.


"Negeri  Bongkahan Hitam di Ujung kumis Lele     
   
                                               Oleh : Sandaria (SMAN 4 Sarolangun)

Di pohon manggis yang bercabang-, disalah satu cabangnya bertingirlah dua pemuda ‘Koik dan Timik dengan tangan kanan menongkatkan dagu .Angin bertiup menggoyangkan cabang-cabang pohon manggis terdengar jerit menderit tak terima dengan perilaku angin yang setiap detik menganggu melulu. Timik merenungkan negeri yang penuh bongkahan hitam hingga terloncar kata-kata dari mulutnya . “Negeri kita ini sangat kaya tapi masyarakatnya sengsara.”Sambil merenung dahinya berkerut bak jeruk purut, jelas wajahnya penuh tanda tanya yang  belum ada jawab. Timikpun berkata “Tidak hanya kaya tapi juga berharga, sanking berharganya bongkahan hitampun bernilai  .”Jawab Timik, sambil menyerongkan badannya kearah  Koik. Koik  menganggukkan kepala hingga pohon mangispun ikut bergoyang curiga.
  
Timik kembali berkata “Sungguh aneh tapi nyata, masyarakat negeri kita menyimpan bongkahan hitam ,namun kita  hanya melihat saja dengan mata sayu tak berdaya dan tak punya upaya.”

Bongkahan hitam itu  tersimpan  dalam tanah, sungai, dan di mana-mana di negeri ini.  Awalnya membawa aroma menyejukkan hati lalu terang benderang. Tapi saat ini, yang terbit hanyalah hitamnya tiada lagi bongkahannya. Lalu Koik bertanya kepada Timik dengan mata melotot dan wajah agak dimajukan ke depan.  “Bagaimana sih cara mendapatkan bongkahan hitam itu?” Timik menatap Koik dengan tatapan serius. Inilah jawabnya dengan suasana tegang, terdengarlah suara yang  ‘berdesis’ karena terhimpit, lalu Timikpun bergeser dari tempat tingkirnya, sambil mengeluarkan gas beracun yang membuat hidung kembang kempis. Barulah suara itu menggelegarkan cabang yang tertidur pulas dari tadi kerena bosan mendengarkan pembicaraan mereka.

Koik bertanya dengan ekspresi masam. “Apaan tuhhh…kamu buang gasssnya?”    Timik menyawab dengan santai.”Maaf  Ik, tapi itulah jawabannya!!



Koik kembali bertanya sambil menutup kedua lubang hidungnya. “Maksudnya?”
Timik menjelaskan, pertama secara pelan-pelan, Sharul Khankah dan Mister Broom mencari tahu dulu negeri mana saja yang terdapat bongkahan hitam. Setelah mereka tahu negeri mana saja yang tanahnya  terdapat bongkahan hitam, lalu masyarakatnya dirayu agar tanahnya bisa mereka miliki dengan tawaran harga nego, tentu saja ada andil penguasa yang dikepalanya telah penuh hitungan untung rugi bagi diri pribadi agar kaya, namun kenyataannya tak kaya-kaya juga karena tak ada keberkahannya, bakal menyensarakan anak cucu dikemudian hari kelak dan dikutuk para lelehur yang rohnya bergelayutan di pohon-pohon manggis tua karena memendam amarah yang sangat dasyattt.

Hampir semua masyarakat yang punya bongkahan hitam itu menjual tanahnya tergiur dengan lembaran-lembaran merah dan biru yang menari-nari di mata mereka, air liur masyarakat mengalir tak  terbendung lagi. Negeri bongkahan hitampun berhasil dipeluk Sharul Khankah dan Mister Broom

Koik bertanya lagi dengan bola mata yang hampir brojol kesal.”Setelah dipeluknya apakah diciumnya juga?” Temik menjawab dengan serius. “Ia!!!” Koik menangis pilu sambil berdendang ‘hancur-hancur negerikuuu’ sakitnya tuuu disiniiiii sambil mengeleng-gelengkan kepalanya yang  bulunya setengah rontok bukan dikarenakan banyak mikir tetapi karena jarang dipakai untuk mikir.

Timik kembali menjelaskan.”Untuk menciumnya, mereka harus mengambilnya di dasar tanah maupun disungai, oleh karena itu, mereka menawar lagi masyarakat untuk bekerja dengan gaji yang cukup lumayan. Masyarakat  tentu mau, mereka menyambut dengan gembira.

Seiring waktu yang tak terasa, kawasan itu mengalami kebrojolan tanah…kelimpahan banjir. Kabut hitam mulai menyelimuti negeri.


Dengan suara lirih pedih, Timik berkata.”Negeri kita sudah tidak perawan lagi karena sudah keseringan brojol”. Timik menempelkan tangannya kepundak Koik.”Kau mengerti tidak Ik?”

Koik mengelengkan kepala karena bingung, lalu ia berkata.”Bongkahan hitam itu apa ya?”Timik menjawab dengan menyeringai kesal.”Jadi dari tadi aku menjelaskan kepadamu, kau tak mengerti!!! Ya ampun!!! BATU BARA tauuuuuu!!!!”

Koik menjawab.”Oooo…….Mengerti….. Kini bahkan teramat sangat mengerti, sampai-sampai menyesakkan seluruh jiwa. “Timik menambahkan,” Kita harus berguna sebagai bekal masa depan bangsa. Supaya negeri ini tidak  makan kumis lele tetapi makan daging lele. Masyarakatnya pintar tidak sengsara.” “Caranya?” Kata Koik dengan ekspresi blooooon. “Ya belajar dengan sungguh-sungguh dan banyak membaca buku tauuuuuu!!!!” Kata Timik kesal untuk yang sekian kalinya. “Ya, seperti sanak saudaraku, si Milun kuliah dibidang hukum, si Bitun kuliah mengambil jurusan ekonomi, dan si Dihun kuliah diuniversitas ternama di Indonesia.” Jawab Koik dengan bangganya.

“Ia sih, bobot bebet kau tu Ik pintar-pintar, tetapi mengapa ya? Kau tu Ik pakek banget lagi!” Jawab Timik dengan ekspresi heran campur kesal.

Kesal Timik belum habis, Koik mencolek tangan Timik. Timik bertanya dengan detak jantung berdebar seperti organ tunggal. “Koikku ganteng!!” Dengan geram “Ada apa lagi?” “Yang dimaksud kumis lele tadi itu apa ya?” Tanya Koik. Timik menjelaskan dengan muka malas. “Kau pernah tidak melihat ibu-ibu memotong ikan lele?” “Ya pernah la…!!” Jawab Koik dengan nyolot. “Pasti kumisnya dibuang?” Tanya Timik lagi. “Ia, ialah kan tidak enak.” Jawab Koik  dengan tegas. Timik pun berkata “Itulah yang dialami negeri kita saat ini, yang enak diambil orang, yang tidak enak dibuang orang!!” “Sadis….Ya?” Tanya Koik. “Ya,, sesadis mulutmu dan pikiranmu yang lambat mengerti!” Jawab Timik. Timik pun melihat mata Koik sambil bertanya. “Apakah masih ada yang tidak kau mengerti?” Koik menjawab dengan kepastian. “Kini sangat mengerti, sampai-sampai menyesakkan hati.” Timik berkata dengan suara bergumam hampir tak terdengar. “Inilah contoh dari manusia yang negerinya tertindas.” “Apa katamu?” Tanya Koik “Tidak ada apa-apa.” Jawab Timik dengan santai.


Kedua pemuda itu meninggalkan tempat tingkirnya. Pohon manggis tersenyum lega karena ia bisa melanjutkan tidurnya yang tertunda.         



GLOSARIUM

Tinggir             ; mahluk hidup yang duduk di atas pohon
Terloncar         ; sesuatu perkataan yang keluar tiba-tiba dari mulut
Begok              ; bodoh
Nyolot             ; ekspresi marah
Pakek              ; makin menjadi



POJOK RESEP INGGRIS KITA

RECIPE 1 CRACERS SHRIMP   MATERIAL : Shrimp fresh three per four pounds gram Salt Tapioka starch Chiken Eggs Garlic Red Onio...